Purwokerto, 27 agustus
2013
Hhmmm...pagi yang cerah
penuh dengan kicauan burung. Tiba-tiba terdengar getaran telfn selularku. Oh,
ternyata sms dari seorang adik yang baru ku kenal melalui akun jejaring sosial.
Beliau mengabarkan keberhasilannya meraih beasiswa full untuk melanjutkan study
ke Turki dengan jurusan Nursing. Ya, jurusan yang sama dengan jurusanku. Sesaat
setelah membaca sms, sempat iri dengannya. “Ya allah, hambapun ingin dapat
melanjutkan study ke luar negeri. Hamba ingin membanggakan keluarga hamba
melalui prestasi hamba ya Allah. Hamba ingin seperti dia yang dapat lanjut
kuliah di luar ya Rabb”. Hmm..itulah pikiran pertama dalam otakku sesaat
setelah membaca sms itu.
Akupun sejenak merenung.
Alangkah tidak bersyukurnya diriku ini dengan segala nikmat yang telah Allah
berikan selama ini. Masih beruntung aku bisa kuliah, meskipun selama menjalani
kuliah di jurusan yang bukan keinginanku. Masih banyak orang diluar sana yang
ingin kuliah, atau bahkan sekolah SD saja sangat sulit atau bahkan tidak mampu
sama seklali. Ya, itulah fenomena negeri
yang katanya kaya raya ini. Banyak rakyat terlantar dan tak mampu menyekolahkan
anaknya hingga kebodohanpun merajelala. Ya, begitu tidak bersyukurnya aku atas
nikmat Allah, jika dibandingkan mereka, aku masih sangat jauh beruntung dari
mereka. Aku tak perlu memikirkan apakah esok hari masih bisa makan atau tidak,
sementara mereka setiap malam selalu berpikir “apakah esok hari ada sesuap nasi
untuk sekedar mengganjal lambung ini untuk bisa melakukan gerak peristaltiknya”.
Dalam renungan, tiba-tiba
terbesit sebuah kalimat “khairunnas
anfa’uhum linnas”. Ya, kalimat itulah yang selalu menjadi penyemangat
hidupku. Kalimat yang mampu menjadikan aku ikhlas dalam setiap melakukan
tindakan. “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain”.
Ya..menjadi seorang manusia yang bermanfaat untuk orang lain.
Bukan perkara sulit untuk
menjadi seorang yang bermanfaat. Tak perlu mengeluarkan uang jutaan, miliyaran,
ataupun triliunan rupiah untuk mampu menjadi anfa’uhumlinnas. Terkadang cukup dengan senyuman.
Akupun mulai tersadar,
sekolah diluar ataupun didalam negeri sama saja. Asalkan mampu menjadikan diri
ini seorang yang bermanfaat untuk orang lain. Asalkan ilmu yang aku miliki
dapat dirasakan pula oleh orang-orang yang ada disekitarku.
Ku azzamkan pada diri,
“jadilah kau manusia yang bermanfaat untuk orang lain melalui ilmu yang kau
miliki. Ikhlaskan dirimu dibidang ilmu yang kau tekuni maka kesuksasan akan menyertaimu.”
Yups..lembar kehidupan
baru akan segera dimulai. Mulai bangkit menjadi muslimah luar biasa melalui hal
biasa.
Ganbatte...^_^ (sambil
senyum2 dan menggerakkan tangan tangan tanda semangat)^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar